Jumat, 03 Agustus 2012

SATU HATI SATU TUJUAN “IZA KODKAI IZA KODBEKAI”

Tak dapat dipungkiri lagi bahwa dalam hidup bersama kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persaudaraan mempunyai nilai yang indah. Realitas menununjukkan bahwa irama hidup para frater Seminari Tinggi Interdiosesan Yerusalem Baru pun demikian, walaupun terkadang ada luka tetapi luka itu selalu berubah menjadi canda dan tawa. Sesungguhnya, kebersamaan selalu menghiasi rangkaian kisah perjalanan hidup sebagai orang-orang terpanggil untuk melayani umat di tanah Papua.


Warna kehidupan konfrater Seminari Tinggi Interdiosesan Yerusalem Baru sekarang ini, selalu ditaburi dengan kasih persaudaraan yang tulus.  Cerita pahit masa lalu kini telah dibendung dengan cerita indah. Oleh karena itu, lembaran baru kehidupan para konfrater Seminari Tinggi saat ini telah tercipta dalam suatu suasana persaudaraan yang solid. Betapa indahnya kebersamaan di Seminari Tinggi Yerusalem Baru, tak ada lagi kata benci, tak ada lagi kata marah, yang ada yang hanyalah damai.


Ciri Khas kehidupan komonitas para konfrater Seminari Tinggi Interdiosesan Yerusalem Baru adalah selalu saling menyapa, berjabat tangan, sopan santun dan lebih dari itu adalah memiliki rasa solidaritas yang tinggi terhadap semua orang. Oleh karena itu, di mana saja dan kapan saja para konfrater Seminari Tinggi Interdiosesan Yerusalem Baru itu berada akan selalu menampilkan aura yang berbeda. Indentitas para konfrater Seminari Tinggi Interdiosesan Yerusalem Baru ini selalu terpancar dari kepribadiannya. Semua ini dikarenakan bahwa di Seminari Tinggi Interdiosesan Yerusalem Baru para konfrater telah di asah, di asuh dan di asih.


Kisah masa lalu komunitas Seminari Tinggi Interdiosesan Yerusalem Baru telah menimbulkan pandangan yang negatif. Namun saat ini, keberadaan para konfrater Seminari Tinggi Yerusalem Baru mampu menghalau pandangan itu dengan menunjukkan jati diri yang sebenarnya sebagai seorang calon imam. Sebagai calon imam/pemimpin masa depan gereja di tanah Papua, para konfrater Seminari Tinggi Interdiosesan Yerusalem Baru, kini dibekali dengan berbagai pembinaan untuk menjadi seorang pelayan yang setia menjalankan tugas dan bertanggungjawab. Oleh karena itu, “kami bukan dia seperti yang kamu sangka”.


Satu Hati Satu Tujuan (Iza Kodkai Iza Kodbekai). Inilah prinsip hidup konfrater Seminari Tinggi Interdiosesan Yerusalem Baru. Dalam menapaki panggilan sebagai seorang imam, kebersamaan selalu diutamakan dengan saling memotivasi dan saling mendukung (Satu Hati/Iza Kodkai), karena tujuan utama yang hendak dicapai adalah menjadi imam di tanah tercinta tanah Papua (Satu Tujuan/Iza kodbekai).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar