Kamis, 08 Desember 2011

FILSAFAT BUDAYA

Nama  : Ayustus Erasmus Lim
Tugas  : Filsafat Budaya
Negara menurut Marx sebagai alat belaka dari kelas penguasa (berpunya) untuk menindas kelas yang dikuasai (yang tidak ber-punya). Negara dan pemerintahan identik dengan kelas penguasa, artinya dengan kelas berpunya dalam sejarah berturut dikenal kelas pemilik budak, kelas bangsawan (tuan tanah), kelas borjuis. Mengapa Marx begitu skeptis terhadap negara? Ada beberapa alasan Marx menilai terjadinya eksploitasi kelas borjuis kapitalis terhadap kelas proletar antara lain karena eksistensi negara. Negara ternyata dijadikan alat penindasan itu. Bagi kelas borjuis, negara digunakan semata-mata untuk memperkuat status-quo dan hegemoni ekonomi dan politik mereka. Kelas proletar, karena tidak menguasai alat dan mode produksi, yang merupakan sumber kekuasaan itu, tidak memiliki akses sedikit pun terhadap negara. Mereka tidak merasa memiliki negara dan terealisasi dari lembaga politik itu. Negara bagi Marx ibarat ’monster’ menakutkan.
Berdasarkan pemikiran dan pendapat diatas, maka seandainya saya Marx saya sangat setuju dengan pemikiran Laissez Faire (Lase Fer). Intervensi yang dilakukan oleh Negara terhadap ekonomi, politik dan perdagangan bebas sesungguhnya merupakan batu sandungan terhadap masyarakat kecil (kelas proletar). Negara selalu identik dengan kelas borjuis dan kelas penguasa sehingga mereka memanfaatkan kelas proletar demi kepentingan mereka sebagai penguasa maka yang kaya akan tetap kaya dan yang miskin akan tetap miskin. Penyebab adanya Negara adalah munculnya kelas penguasa (Borjuis) dan kelas proletar. Campur tangan Negara dalam kehidupan masyarakat mengakibatkan terjadinya penindasan secara ekonomis bagi masyarakat. Contohnya seperti yang terjadi di Papua saat ini, dimana intervensi Negara mengakibatkan masyarakat Papua terus mengalami penderitaan ekonomis dan politik. Kekayaan alam yang dimiliki masyarakat Papua seharusnya menjamin kebutuhan hidup tetapi apa yang dimiliki masyarakat Papua hanya dinikmati oleh mereka yang berkuasa. Oleh karena itu, selama intervensi Negara masih berperan maka masyarakat kecil (kelas proletar) akan terus mengalami penderitaan dan penindasan. Perubahan hanya akan terjadi apabila negara memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berjuang secara bebas dalam mengelolah ekonomi dan membiarkan masyarakat dalam perdagangan bebas. Terciptanya suatu Negara yang sejahtera dan makmur hanya akan terjadi apabila masyarakatnaya bebas menguasai perdagangan dan ekonomi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar